A. Pengertian Tata Ruang Kantor
Istilah tata ruang kantor
berasal dari bahasa inggris, yaitu Office Layout atau sering disebut juga
Layout. Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin, dan sebaginya
didalam ruangan yang tersedia.
Ada beberapa ahli yang
mendefinisikan tata ruang kantor diantaranya, sebagai berikut :
· Menurut George Terry yang disadur pula oleh The Liang Gie
menyatakan :
Tata ruang kantor adalah
penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci
dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor
fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang
layak (1988:200).
· Menurut Littlefield dan Peterson menyatakan :
Tata ruang kantor dapat
dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alt perlengkapan pada luas lantai
yang tersedia (1956:117).
Tata ruang kantor disusun
berdasarkan aliran pekerjaan kantor sehingga perencanaan ruangan kantor dapat
membantu para pekerja dalam meningkatkan
produktifitas. Selain itu
pengaturan tata ruang kantor yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan,
diantaranya :
· Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai,
karena berjalan mondar-mandir yang sebetulnya tidak perlu.
· Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
· Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu
suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang
sebanyak-banyaknya.
· Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh
publik yang akan memenuhi suatu bagian tertentu. (The Liang Gie, 1983:162).
Para ahli ilmu jiwa
berpendapat bahwa lokasi fisik atau tata ruang tempat orang bekerja mempunyai
pengaruh terhadap sikap, produktivitas dan pergaulanya dengan yang lain. Kantor-kantor
medern dirancang dan di bangun sesuai dengan perkembangan teknologi. Rancangan
kantor-kantor modern adalah kantor terbuka sehingga mempermudah komunikasi dan
terjalinnya kerja yang harmonis.
Human Miller and human
Miller Inc. perusahaan perancang kantor yang terkenal taraf Internasional,
berkedudukan di Zeeland, Michigan, adalah seorang penganjur utama konsep kantor
terbuka. Miller menjelaskan bahwa kantor yang kita kenal sekarang ini sudah
berumur lebih dari seratus tahun. Pada mulanya kantor adalah sekumpulan orang
yang bekerja dalam satu ruangan yang penuh, memakai pena dan tinta untuk
menulis dengan tangan dalam buku-buku besar dan membuat hitungan yang rumit.
Tidak ada mesin tik, tidak ada mesin hitung, meja kantor yang pantas, alat-alat
reproduksi, dan sedikit pengertian mengenai pengaruh lokasi serta kenyamanan
bagi para pekerja. Konsep kantor terbuka dapat menimbulkan salah pengertian.
Ini bukan sekedar suatu ruangan tanpa tembok dengan meja-meja yang ditaruh
sembarangan.
Kantor terbuka merupakan
suatu konstruksi yang memberikan keterbukaan untuk mempermudah berkomunikasi
dan pertemuan, namun sekaligus menjamin kebebasan
pribadi. Kebebasan
pribadi diciptakan dengan pemasangan sekat-sekat yang dapat dipindahkan atau
digeser. Sekat-sekat tersebut menghindarkan para manajer dari
isolasi tembok tertutup
dan perasaan tidak enak yang menghinggapi seseorang bila dalam ruangan sama
sekali terbuka.
Keuntungan yang diperoleh dari kantor terbuka adalah:
Keuntungan yang diperoleh dari kantor terbuka adalah:
Kantor terbuka
memungkinkan perubahan terus-menerus dengan biaya minimum setelah pola dasarnya
ditetapkan. Adanya kenyamanan karena sirkulasi udara cukup lancar, penerangan
merata, kursi dan meja yang enak dipakai, memperbaiki semangat kerja dan
cenderung menghilangkan sebagian dari perselisihan yang timbul akibat tempat
kerja terlalu berdekatan. Arus perkerjaan lebih lancar dan hal-hal yang saling
berkaitan dapat ditempatkan sedemikian rupa sehingga pekerjaan dapat dengan
mudah beralih dari seksi yang satu keseksi yang lain.
B. Tujuan Tata Ruang Kantor
Dengan penggunaan ruang
yang baik proses alur pekerjaan yang efektif dan efesien, maka tujuan tata
ruang kantor adalah sebagai berikut :
I. The Liang Gie
· Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat
menempuh jarak yang sependek mungkin.
· Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara
lancar
· Kesehatan dan kepuasaan bekerja para pegawai dapat
terpelihara
· Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara
memuaskan
· Seluruh ruang dipergunakan secara efesien untuk keperluan
pekerjaan
· Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan
mendapat kesan yang baik tentang organisasi tersebut2
· Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai
pekerjaan dan mudah diubah sewaktu-waktu diperluka (The Liang Gie, 1988:207)
II. Geofrey Mills dan
Standingford
Dua orang ahli dari
Inggris menegaskan bahwa tujuan tata ruang kantor yang baik bagi suatu kantor
adalah :
· Persyaratan peraturan perundang-undangan dipenuhi
· Setiap ruangan dipergunakan sehingga bermanfaat besar
· Kondisi kerja yang baik disediakan bagi setiap orang
· Memudahkan pengawasan untuk dapat melihat staf yang
bekerja
· Rasa memiliki dan loyalitas pada kelompok kerja
terpelihara
· Komunikasi dan arus kerja diperlancar
· Operasi yang bising dan mengganggu dipisahkan tersendiri
· Saling mengganggu antar pegawai dihindarkan
· Menyediakan pelayanan yang baik, misalnya listrik,
telepon
· Memberikan keamanan (The Liang Gie, 1988:208)
· Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan tata
ruang kantor :
· Memperlancar jalannya pekerjaan yaitu segenap ruangan
digunakan secara efesien untuk keperluan pekerjan
· Menambah semangat kerja pegawai
· Memberikan kesan yang baik bagi para tamu yang datang
mengunjungi kantor
·
Mempermudah pengawasan
Tata Letak
A. Pengertian Tata Letak
Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi
sebuah operasi jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis
karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses,
fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas kerja, kontak pelanggan, dan citra
perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu mencapai sebuah strategi
yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respons cepat.
Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis
yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan.
Dalam semua
kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk mencapai:
• Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
• Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
• Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih
aman
• Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
• Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata
letakakan perlu diubah).
B. Tipe-Tipe Tata Letak
Sebuah tata letak
yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di dalam
dan antar-wilayah. Untuk mencapai tujuan ini, beragam pendekatan telah
dikembangkan.
Ada enam
pendekatan tata letak :
1) Tata letak dengan posisi tetap memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek
yang besar dan memakan tempat seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.
2) Tata letak yang berorientasi pada proses berhubungan dengan produksi dengan
volume rendah, dan bervariasi tinggi (juga disebut sebagai "job
shop", atau produksi terputus).
3) Tata letak kantor menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan
ruangan/kantor yang melancarkan aliran informasi.
4) Tata letak ritel menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku
pelanggan.
5) Tata letak gudang melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan
sistem penanganan bahan.
6) Tata letak yang berorientasi pada produk—mencari utilisasi karyawan dan
mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau berulang.
Oleh karena hanya
beberapa dari keenam golongan ini yang dapat dimodelkan secara matematis, tata
letak dan desain dari fasilitas fisik masih merupakan sebuah seni.
Walaupun
demikian, telah diketahui bahwa sebuah tata letak yang baik perlu menetapkan
beberapa hal berikut:
1. Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang akan
digunakan, meliputi ban berjalan, cranes, (automated storage and retrieval
system—ASRS), juga kereta otomatis untuk mengirim dan menyimpan bahan.
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan penyediaan
ruangan hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin, dan
peralatan diketahui. Pada kasus pekerjaan kantor, manajer operasi harus membuat
perkiraan persyaratan ruang untuk setiap karyawan.
3. Lingkungan hidup dan estetika. Pemikiran mengenai tata letak sering
membutuhkan keputusan mengenai jendela, tanaman, dan tinggi partisi untuk
memfasilitasi aliran udara, pribadi, mengurangi kebisingan, menyediakan
keleluasaan pribadi, dan sebagainya.
4. Aliran informasi. Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan dan
harus dapat difasilitasi oleh tata letak. Permasalahan ini mungkin membutuhkan
keputusan tentang jarak.
5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda. Terdapat banyak
pertimbangan unik yang berkaitan dengan perpindahan bahan atau kepentingan
beberapa wilayah terutama untuk didekatkan satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar